belajar sehat

Selasa, 10 Juni 2014

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia

Bekas Istana Sementara Sultan Ternate.
Peta daerah kekuasaan Uli Lima dan Uli Siwa.
Oleh : SS-Hauptsturmführer Ajisaka Lingga Bagaskara

Pada abad ke-14 M di kawasan Maluku Utara telah berdiri empat kerajaan terkenal, yaitu Jailolo, Ternate, Tidore, dan Bacan. Masing-masing kerajaan dikepalai oleh seorang kolano. Menurut cerita rakyat Maluku, keempat kerajaan tersebut berasal dari satu keturunan, yaitu Jafar Sadik. Dalam perkembangan selanjutnya, Kerajaan Ternate peranannya lebih menonjol karena penduduknya bertambah banyak dan berhasil mengembangkan perdagangan rempah-rempah. Rempah-rempah adalah tanaman yang memiliki zat yang dapat digunakan untuk member bau atau rasa khusus kepada makanan (menjadi bumbu masak) dan dimanfaatkan untuk pengobatan serta dapat juga menghangatkan tubuh. Contoh rempah-rempah, yaitu cengkih dan lada. Pada saat itu, rempah-rempah umumnya diperlukan bangsa-bangsa Eropa sehingga harganya cukup tinggi dan telah membuat makmur rakyat di Maluku.

Kemajuan Kesultanan Ternate ternyata membuat cemburu kerajaan-kerajaan lain di Maluku. Beberapa kali Ternate dan Tidore, Bacan, dan Jailolo terlibat dalam peperangan memperebutkan hegemoni rempah-rempah. Akan tetapi, mereka mampu mengakhirinya di dalam perundingan di Pulau Motir. Dalam Persetujuan Motir ditetapkan Ternate menjadi kerajaan pertama, Jailolo kedua, Tidore ketiga, dan Bacan yang keempat.

Pada pertengahan abad ke-15 M kegiatan perdagangan rempah-rempah di Maluku semakin bertambah ramai. Banyak sekali pedagang Jawa, Melayu, Arab, Cina dan India yang dating ke Maluku untuk membeli rempah-rempah. Sebaliknya, mereka membawa beras, tenunan, gading, perak, manic-manik, dan piring mangkuk berwarna biru buatan Cina. Bangsa-bangsa di Maluku amat membutuhkan barang tersebut, terutama beras karena areal Maluku lebih banyak digunakan untuk penanaman rempah-rempah daripada penanaman beras. Kerajaan-kerajaan di Maluku sangat akrab dalam menjalin hubungan ekonomi dengan para pedagang dari Jawa semenjak zaman Kerajaan Majapahit. Bandar-bandar seperti Surabaya, Gresik, dan Tuban sering sekali dikunjungi para pedagang Maluku. Sebaliknya, pedagang-pedagang dari Jawa datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah. Hubungan kedua belah pihak ini sangat berpengaruh terhadap proses penyebaran agama Islam ke Maluku.

Di dalam kitab Sejarah Ternate diterangkan bahwa Raja Ternate yang pertama kali menganut agama Islam adalah Zainal Abidin (1465-1486 M). Sultan Zainal Abidin semasa belum masuk Islam bernama Gapi Buta dan setelah meninggal beliau disebut Sultan Marhum. Raja Tidore yang pertama kali masuk Islam adalah Cirililiyah yang kemudian berganti nama menjadi Sultan Jamaluddin.

Ketika Ternate di bawah kekuasaan Sultan Ben Acorala dan Tidore di bawah Sultan Almancor, keduanya berhasil mengangkat kerajaan menjadi negeri yang sangat makmur dan sangat kuat. Kedua bangsa ini memiliki ratusan  perahu kora-kora yang digunakan untuk berperang ataupun mengawasi lautan yang menjadi wilayah dagangnya.  Di ibukota Ternate, yaitu Sampalu banyak didirikan rumah-rumah di atas tiang yang tinggi-tinggi dan keratin yang dikelilingi pagar-pagar. Begitu juga kota di Tidore yang dikelilingi pagar tembok, parit, benteng, dan lubang perangkap sehingga sukar untuk ditembus musuh. Ternyata, kemajuan kedua kesultanan tersebut menjurus kepada perebutan pengaruh dan kekuasaan terhadap daerah di sekitarnya. Oleh karena itu, dalam abad ke-17 M muncullah dua buah persekutuan yang terkenal dengan sebutan Uli Lima danUli Siwa. Persekutuan Uli Lima dipimpin oleh Ternate dengan anggota Ambon, Bacan, Obi, dan Seram. Persekutuan Uli Siwa dipimpin oleh Tidore dengan anggota yang mencakup Makean, Halmahera, Kai, dan pulau-pulau lain hingga ke Papua bagian barat.

Kesultanan Ternate mencapai puncak kejayaan ketika dipimpin oleh Sultan Baabullah, sedangkan Kesultanan Tidore di bawah pimpinan Sultan Nuku. Persaingan di antara kedua kesultanan tersebut dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa asing dari Eropa terutama Spanyol dan Portugis dengan cara mengadudombakannya. Tujuannya tidak lain adalah ingin memonopoli daerah rempah-rempah tersebut.http://andrierio1.blogspot.com/2014/06/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia.html

general arrangement / rencana umum














BAB I
PENDAHULUAN
Rencana umum dari sebuah kapal dapat didefinisikan sebagai perancangan di dalam penentuan atau penandaan dari semua ruangan yang dibutuhkan, ruangan yang dimaksud seperti ruang muat dan ruang kamar mesin dan akomodasi, dalam hal ini disebut superstructure (bangunan atas). Disamping itu juga direncanakan penempatan peralatan-peralatan dan letak jalan-jalan dan beberapa sistem dan perlengkapan lainnya.
Dalam pembuatan sebuah kapal meliputi beberapa pekerjaan yang secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok pengerjaan yakni kelompok pertama adalah perancangan dan pembangunan badan kapal sedangkan yang kedua adalah perancangan dan pemasangan permesinan kapal.
Pengerjaan atau pembangunan kapal yang terpenting adalah perencanaan untuk mendapatkan sebuah kapal yang dapat bekerja dengan baik harus diawali dengan perencanaan yang baik pula.
Dalam perencanaan Rencana Umum terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan pertimbangan yakni :
  • Ruang muat merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan volume ruang muat besar.
  • Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan mempersingkat waktu kapal dipelabuhan saat sedang bongkar muat.
  • Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan.
  • Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan mengenai berat konstruksi dan harga mesin.
  • Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.

Adapun hal-hal yang direncanakan dalam tugas ini adalah :
  1.  Perhitungan Daya Motor Penggerak UtamaØ
  2.  Pemilihan Motor Penggerak UtamaØ
  3.  Perkiraan Jumlah Dan Susunan ABKØ
  4.  Perencanaan Sekat Kedap AirØ
  5.  Pembagian Ruang AkomodasiØ
  6.  Penentuan Volume Tangki Double BottomØ
  7.  Penentuan Volume Ruang MuatØ
  8.  Perhitungan Mesin KemudiØ
  9.  Perhitungan Mesin Jangkar (Windlass)Ø
  10.  Perhitungan Mesin Tambat (capstan)Ø
  11.  Perhitungan Cargo WinchØ
  12.  Perencanaan Deck CraneØ
  13.  Perencanaan Life BoatØ
  14.  Penentuan Tangki Bahan BakarØ
  15.  Lubricating Oil Storage TankØ
  16.  Tangki Air TawarØ
Rencana umum adalah suatu proses yang berangsur-angsur disusun dan ini dari percobaan, penelitian, dan masukan dari data-data kapal yang sudah ada (pembanding).
Informasi yang mendukung pembuatan rencana umum:
  • Penentuan besarnya volume ruang muat, type dan jenis muatan yang dimuat.
  • Metode dari sistem bongkar muat.
  • Volume ruangan untuk ruangan kamar mesin yang ditentukan dari type mesin dan dimensi mesin.
  • Penentuan tangki-tangki terutama perhitungan volume seperti tangki untuk minyak, ballast, dan pelumas mesin.
  • Penentuan volume ruangan akomodasi jumlah crew, penumpang dan standar akomodasi.
  • Penentuan pembagian sekat melintang.
  • )dPenentuan dimensi kapal (L, B, H, T,
  • Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.
BAB II
LAPORAN RENCANA UMUM

DATA KAPAL :
1. Nama : MV. MISBAH
2. Tipe : Bulk Carrier
3. Dimensi Utama :
  • Lpp : 68 meter
  • Lwl : 70.72 meter
  • B : 12.8 meter
  • H : 7 meter
  • T : 4.06 meter
  • Cb (δ) : 0,60
  • Cm (β) : 0,97
  • Cp (φ) : 0,62
  • Vs : 12.5 Knots = 6.425 m/s
  •  : 2120.28 m3D
  • Rute Pelayara : Surabaya - Singapura
  • Radius Pelayaran : 752 mil laut

SUSUNAN ABK

1. Master
Captain ( Nahkoda ) : 1 orang

2. Deck Departement
Perwira :
1. Chief Officer ( Mualim I ) : 1 orang
2. 2nd Officer ( Mualim II ) : 1 orang
3. 2nd Officer ( Mualim III ) : 1 orang
Bintara :
1. Quarter Master ( Juru Mudi ) : 2 orang
2. Boatswain ( Kepala Kelasi ) : 1 orang
3. Spare room : 2 orang
3. Seaman : 1 orang
3. Engine Departement
Perwira :
1. Chief Engineer( Kepala Kamar Mesin ) : 1 orang
2. 2nd Engineer : 1 orang
3. 3nd Enginer : 1 orang
Bintara :
1. Oiler : 1 orang
2. fire man : 2 orang
4. Catering Department
Perwira :
1. Chief Cook : 1 orang
Bintara :
1. Assisten Cook : 2 orang
2. Boys : 2 orang
___________________
Jumlah : 21 orang

PERHITUNGAN BHP MESIN INDUK
Untuk menghitung BHP mesin induk menggunakan metode Watson:

Δ= displasement dalam ton
V=kecepatan dalam meter/detik
L= panjang kapal dalam meter.
n = Kisaran per detik

= 661,851 KW



.*.
= 1.613,09 HP
I. PEMILIHAN MOTOR PENGGERAK UTAMA

Dari data mengenai karakteristik putaran kerja dan daya pada kondisi MCR dapat ditentukan spesifikasi motor penggerak utama atau main engine dari kapal ini. Sehingga dari data ini, dapat ditentukan tipe - tipe motor penggerak yang akan dipakai.

MARINE ENGINE :

M e r e k : MAN B&W Diesel A/S
T i p e : S 26 MCE
Jumlah Silinder : 4
B o r e : 260 mm
Stroke : 980 mm
Max Power Engine : 1740 HP / 1280 KW
Engine Speed : 250 rpm
Spesific Fuel Oil Consumption : 177 g/KWh ~ 130 g/BHPh
Specific Cylinder Consumption : 0,8 g/kWh ~ 0,6g/BHPh
Specific Lubrication Oil Cons. : 2 kg/cyl/ 24 h
Dilengkapi dengan MAN B&W Turbocharger Type NR24/R

PERHITUNGAN KONSTRUKSI

1. Tinggi Dasar Ganda ( Double Bottom )
Menurut ketentuan BKI 1996 Volume II Bab VIII
Tinggi double bottom (h) tidak boleh kurang dari :

H db = 350 + 45B (mm) dimana B = 12.8 m
= 350 + 45(12.8)
= 926 mm
Untuk kapal ini tinggi double bottom diambil 1 m.

2. Jarak Gading ( Frame Spasing )
Pada BKI 1996 Volume II Bab IX, jarak gading normal / main frame (ao) untuk daerah 0,1 dari sekat tubrukan dan sekat buritan, untuk L < ao =" (L/500)" l ="68" m =" (68" ao =" 0,616" ao=" 600" l =" 0,08(68)" l =" 68" m =" 5" mesin =" 18" 6 =" 9.6" h ="8.1" 1 =" 497.41" volume =" 1/3×h×Σ1" h ="8.1" 1 =" 507.15" volume =" 1/3×h×Σ1" h ="8.1" 1 =" 263.44" volume =" 1/3×h×Σ1" vt =" V1" v3 =" 711.288+1369.305+1343.007" wfo =" BHPme" bhpme =" 1740" bme =" specific" induk =" 130" s =" radius" vs =" 12.5" c =" koreksi" wfo =" 1740" 4 =" 25.06" vfo =" Wfo" wfo =" 25.06" ton =" 25.06" m3 =" 29.48" vfo =" Vfo" wfb =" (0,1" wfo =" 0,15" 06 =" 3.75" vb =" Wfb" diesel =" 0,85" m3 =" 3.75" 85 =" 4.41" vb =" Vb" wlo =" BHPme" blo =" 1,2" 6 =" 0,205" v =" Wlo" wlo =" 0,205" ton =" 0,205" o =" 0,9" v =" 0,22" crew =" 21" miles =" (21" minum =" Wmi" m3 =" 1.05" 1 =" 1.05" mandi " m3r=" Wcu/ =" 10.528" hp =" 3" 1980 =" 5.22" mesin =" Wp" m3 =" 5.22" wfw =" Wmi" wp =" 1.05" 22 =" 10,32" v =" Wfw" 1 =" 16.798" cbm =" Koefisien" crew =" 75" barang =" (20-60" hari =" direncanakan" jumlah =" 105" wcp =" (Ze" 1000 =" (21" 1000 =" 2.20" wr =" (0.5" disp =" 0,75" 28 =" 15.90" lwt =" 30%" ton =" 30%" 28 =" 636.38" dwt =" Δ" 38 =" 2120,28" 38 =" 1483.9" dwt =" Wfo" wpc =" DWT" brt =" 0,6" dwt =" 0,6"> 150 ft pada saat lego jangkar harus menyalakan anchor light.
* Warna : Putih.
* Jumlah : 1 buah.
* Visibilitas : 3 mil ( minimal )
* Sudut Sinar : 360o horisontal.
* Tinggi : 8 meter.
* Letak : Forecastle.

2. Lampu Buritan (Stern Light)
* Warna : Putih.
* Visibilitas : 3 mil ( minimal )
* Sudut Sinar : 135o horisontal
* Jumlah : 1 buah.
* Tinggi : 3,5 meter.
* Letak : Buritan

3. Lampu Tiang Agung (Mast Head Light)
* Warna : Putih.
* Visibilitas : 6 mil ( minimal )
* Sudut Sinar : 225o horisontal
* Tinggi : 12 meter (di tiang agung depan)
: 4,5 meter (di tiang di top deck )

4. Lampu Sisi (Side Light)
* Jumlah : Starboard Side : 1 buah (kanan)
Port Side : 1 buah (kiri)
* Warna : Starboard Side : Hijau (kanan)
Port Side : Merah (kiri)
* Visibilitas : 2 mil ( minimal )
* Sudut Sinar : 112,5o horisontal
* Letak : Navigation deck (pada Fly Wheel House)

5. Morse Light
* Warna : Putih.
* Sudut Sinar : 360o horisontal
* Letak di Top Deck, satu tiang dengan mast head light, antena UHF dan radar.

6. Tanda Suara
Tanda suara ini dilakukan pada saat kapal melakukan manuver di pelabuhan dan dalam keadaan berkabut atau visibilitas terbatas. Setiap kapal dengan panjang lebih dari 12 m harus dilengkapi dengan bel dan peluit.

7. Pengukur Kedalaman (Depth Sounder Gear)
Setiap kapal dengan BRT diatas 500 gross ton dan melakukan pelayaran internasional harus dilengkapi dengan pengukur kedalaman yang diletakkan di anjungan atau di ruang peta.
8. Compass
Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan gyro compass yang terletak di compass deck dan magnetic compass yang terletak di wheel house.

9. Radio Direction Finder dan Radar
Setiap kapal dengan BRT diatas 1600 gross ton harus dilengkapi dengan direction finder dan radar yang masing-masing terletak diruang peta dan wheel house. Fungsi utama dari radio direction finder adalah untuk menentukan posisi kapal sedangkan radar berfungsi untuk menghindari tubrukan


PERENCANAAN TANGGA, PINTU DAN JENDELA

1. Perencanaan Pintu
A. Pintu Baja Kedap Cuaca ( Ship Steel Water Tight Door )
* Digunakan sebagai pintu luar yang berhubungan langsung dengan cuaca bebas.
* Tinggi : 1800 mm
* Lebar : 800 mm
* Tinggi ambang : 300 mm
B. Pintu Dalam
* Tinggi : 1800 mm
* Lebar : 700 mm
* Tinggi ambang : 200 mm
C. Ship Non Water Tight Steel Door
* Digunakan untuk pintu gudang-gudang.
D. Ship Cabin Steel Hollow Door
* Digunakan untuk pintu-pintu ruangan didalam bangunan atas.

2. Ukuran Jendela
* Jendela bundar dan tidak dapat dibuka (menurut DIN ISO 1751), direncanakan menggunakan tipe A dengan ukuran d = 400 mm.
* Jendela persegi
- 1. Panjang : 400 mm Lebar : 400 mm
- 2. Panjang : 900 mm Lebar : 400 mm
* Untuk wheel house
Berdasarkan simposium on the design of ship budges
- Semua jendela bagian depan boleh membentuk sudut 15o.
- Bagian sisi bawah jendela harus 1,2 meter diatas deck
- Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm

3. Ladder / Tangga
A. Accomodation ladder
Accomodation ladder diletakkan menghadap kebelakang kapal. Sedang untuk menyimpannya diletakkan diatas poop deck (diletakkan segaris dengan railing/miring). Sudut kemiringan diambil 45o.
Dengan melihat pada tabel Hidrostatik didapatkan nilai T dengan melalui LWT. Pada kapal ini didapatkan hasil.

LWT = Disp. - DWT
= 2120.28- 228.878
= 1891.402 ton
sarat kapal kosong (tE)= LWT / (Lpp x B x Cb x 1,004 x 1,025)
= 1891.402/(68x12.8x0.6x1.004 x1.025)
= 3.51 m
karena tangga diletakkan pada posisi poop deck maka:
a = (H+2,4) - TE
= (7 + 2,4) – 3.51
=5.89m
Tangga akomodasi panjangnya:
L = a /sin 45
= 5.89 / 0,707
= 8.33 m
* Dimensi Tangga Akomodasi :
- Width of ladder : 700 mm
- Height of handrail : 1000 mm
- The handrail : 1500 mm
- Step space : 350 mm
B. Steel Deck Ladder
Digunakan untuk menghubungkan deck satu dengan deck lainnya. Pada kapal ini menggunakan deck ladder type A dengan nominal size 700 mm, lebar 700 mm. Kemiringan terhadap horizontal 45 0 Interval of treads 200 s/d 300, step space 400 mm.
C. Ship Steel Vertical Ladders
Digunakan untuk tangga yang menuju ke cargo hold dari main deck. Type A19 jarak dari dinding 150 mm, interval treads 300 s/d 340 mm, lebar tangga 350 mm.
D. Vertical Ladders
• Lebar : 250 - 300 mm
• Jarak antar anak tangga : 250 - 350 mm
• Diameter batang : 25 - 30mm

PERLENGKAPAN KAPAL
1. Perlengkapan Keselamatan
Kapal harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pelayaran yang sesuai yang ada.
Menurut fungsinya alat keselamatan dibagi 3, yaitu :
A. Sekoci
Sekoci Penolong direncanakan menggunakan ukuran sebagai berikut:
* Digunakan model buatan FR. FASSMER & CO
- Type : GAR 6,0
- Lenght : 6,00 m
- Breadth : 2,35 m
- Registered height : 1,06 m
- Person : 19 orang
- Weight without persons : 3500 kg

* Persyaratan sekoci penolong :
- Dilengkapi dengan tabung udara yang diletakkan dibawah tempat duduk.
- Memiliki kelincahan dan kecepatan untuk menghindar dari tempat kecelakaan
- Cukup kuat dan tidak berubah bentuknya saat mengapung dalam air ketika dimuati ABK beserta perlengkapannya.
- Stabilitas dan lambung timbul yang baik
- Mampu diturunkan kedalam air meskipun kapal dalam kondisi miring 150
- Perbekalan cukup untuk waktu tertentu.
- Dilengkapi dengan peralatan navigasi, seperti kompass radio komunikasi

B. Perlengkapan Apung (Bouyant Apparatus)

B.1 Pelampung Penolong ( Life Buoy )
* Persyaratan pelampung penolong :
- Dibuat dari bahan yang ringan (gabus dan bahan semacam plastik)
- Berbentuk lingkaran atau tapal kuda
- Harus mampu mengapung dalam air selama 24 jam dengan beban sekurang-kurangnya 14,5 kg besi
- Tahan pada pengaruh minyak, berwarna menyolok dan diberi tali pegangan, keliling pelampung dilengkapi dengan lampu yang menyala secara otomatis serta ditempatkan pada dinding atau pagar yang mudah terlihat dan dijangkau
- Jumlah pelampung untuk kapal dengan panjang 60 - 122 m minimal 12 buah
B.2. Baju Penolong (Life Jacket)
* Persyaratan baju penolong :
-Mampu mengapung selama 24 jam dengan beban 7,5 kg besi
-Jumlah sesuai banyaknya ABK, berwarna menyolok dan tahan minyak serta dilengkapi dengan peluit.

C. Tanda Bahaya Dengan Signal atau Radio
Bila dengan signal dapat berupa cahaya, misal lampu menyala, asap, roket, lampu sorot, kaca dsb.
Bila berupa radio dapat berupa suara radio, misal radio dalam sekoci, auto amateur rescue signal transmiter dsb.

D. Alat Pemadam Kebakaran
Dalam kapal ini terdapat alat pemadam kebakaran berupa :
- CO2
- Air laut

2. Tutup palka

• Metode tutup palka MacGregor
Jenis yang dipakai dalam desai kapal ini adalah faltluken, jenis ini merupakan classic modern dari semua variasi bentuk sekarang ini. Dimana penutup palka lengkap terdiri dari sejumlah panel berhimpit dengan jangkauan hatchway dan disambung bersama dengan engsel. Dalam posisi tertutup, sisi panel benar-benar duduk pada balok memanjang yang dilekatkan semua disekeliling tepi atas coaming, yang mana menahan berat penutup. Hanya dalam plat sisi ada karet kedap dilekatkan pada tutup, yang meletak pada balok tekan yang kedap.


3. Penentuan Jangkar, Rantai Jangkar dan Tali Tambat
A. Penentuan Jangkar
Dari peraturan BKI 1989 ditentukan :
Z = D2/3 + 2hB + A/10

dimana : D = Displacement kapal
= 2120.28 ton

B = Lebar kapal
= 12.8 m

fb = H - T dimana H = 7 m
= 7 – 4.06 T = 4.06 m
= 2.94 m

h = 2,4 x 5
å = 12 m
 h
åh = fb +
= 2.94 + 12 = 14.94 m
A = Luas penampang membujur dari bangunan atas diatas sarat air pada centre line m2
= 358,86 m2
maka : Z = 700,88

Pada tabel 18.2 vol II, BKI "89 pada nomer register 119–Z = 660 – 720. Sehingga dapat diperoleh:
- Jumlah jangkar = 3 buah
- Berat Jangkar = 2100 kg
- Panjang total = 440 m
- Diameter
a. d1 = 46 mm
b. d2 = 40 mm
c. d3 = 36 mm

- Tali tarik
a. panjang = 190 m
b. beban putus = 405 KN

- Tali tambat
a. Jumlah = 4 buah
b. Panjang = 160 m
c. beban putus = 145 KN

Kemudian dari data dapat dianbil ukuran-ukuran yang ada pada jangkar yaitu sebagai berikut :

Berat jangkar diambil 2000 kg
a. = 233 mm ( Basic Dimension )
b. = 0,779 x a = 181,51 mm
c. = 1,050 x a = 244,65 mm
d. = 0,412 x a = 95,996 mm
e. = 0,857 x a = 199,68 mm
f. = 9,616 x a = 2240,5 mm
g. = 4,803 x a = 1119,1 mm
h. = 1,100 x a = 256,3 mm
i. = 2,401 x a = 599,43 mm
j. = 3,412 x a = 794,996 mm
k. = 1,323 x a = 308,259 mm
Dari Practical Ship Building direncanakan menggunakan jangkar type Hall Ancor.

B. Penentuan rantai Jangkar
Setelah diketahui data-data dari jangkar yaitu :http://andrierio1.blogspot.com/2014/06/general-arrangement-rencana-umum.html
- Panjang keseluruhan rantai jangkar = 440 mm
- Diameter rantai jangkar :
- diameter rantai jangkar = 46 mm
- bahan = ST.37-43

Komposisi dan konstruksi dari rantai jangjar meliputi :
1. Ordinary link
a : 6,00 d = 276 mm
b : 3,60 d = 165,6 mm
c : 1,00 d = 46 mm
2. Large link
a : 6,50 d = 299 mm
b : 4,00 d = 184 mm
c : 1,10 d = 50,6 mm
3. End link
a : 6,75 d = 310,5 mm
b : 4,00 d = 184 mm
c : 1,20 d = 55,2 mm
4. Connecting Shackle
a : 7,10 d = 326,6 mm
c : 4,00 d = 184 mm
d : 0,60 d = 27,6 mm
e : 0,50 d = 23 mm
5. Anchor Kenter Shackle
a : 8,00 d = 368 mm
b : 5,95 d = 273,7 mm
c : 1,75 d = 80,6 mm
6. Swivel
a : 9,70 d = 446,2 mm
b : 2,80 d = 128,8 mm
c : 1,20 d = 55,2 mm
d : 2,90 d = 133,4 mm
e : 3,40 d = 156,4 mm
f : 1,75 d = 80.5 mm
7. Kenter Shackle
a : 6,00 d = 276 mm
b : 4,20 d = 193.2 mm
c : 1,52 d = 69.92 mm

C. Tali Tambat
Bahan yang dipakai untuk tali tambat terbuat dari nilon. Adapun ukuran- ukuran
Yang dipakai berdasarkan data-data dari BKI 1989 didapatkan:
- Jumlah tali tambat = 4 buah
- Panjang tali tambat = 160 m
- Beban putus = 145 KN

Keuntungan dari tali nylon untuk tambat :
- Tidak rusak oleh air dan sedikit menyerap air.
- Ringan dan dapat mengapung di permukaan air.

4. Penentuan Bolard, Fairlaid, Hawse Pipe dan Chain Locker
A. Penentuan Bollard
Dari Partical Ship Building halaman 189 (Ship and Marine Engineering vol. IIIB) dipilih type vertical bollard dan didapatkan ketentuan sebagai berikut :
- Ukuran Bollard adalah : - Ukuran baut adalah :
D = 250 mm a = 750 mm
L = 1200 mm b = 310 mm
B = 360 mm c = 50 mm
H = 450 mm w1 = 30 mm
Berat Bollard = 318 kg e = 60 mm
Jumlah baut = 8 buah f = 100 mm
Diameter = 1 inch w2 = 40 mm
r1 = 40 mm
r2 = 85 mm

Bollard ditempatkan di main deck, forcastle, dan poop deck.

B. Penentuan Fairlaid
Fairlaid berfungsi untuk mengarahkan dan mempelancar tali tambat. Type ini tergantung dari jumlah roller yang digunakan yaitu antaraa 1-4 kadang - kadang fairlaid dan chock digabung yang ddisebut fairlaid and chock. Ukuuran tergantung dari diameter roller itu sendiri tergantung dari hawses yang dipakai. Dari Practical Ship Building dan didapatkan ukuran roller sebagai berikut:

 Diameter roller
Ø = 150 mm
 Breaking strees hawses
Ø = 29 ton
 Diameter Bollard
Ø = 225 – 250 mm
 Diametre of fastering bolt
Ø = 22 mm
 Length(L)
Ø = 1040 mm
 Breadth(B)
Ø = 280 mm
 Weight design I
Ø = 140 kg
 Weight design II
Ø = 170 kg

C. Hawse Pipe
Berdasarkan Practical Ship Building yang penentuannya tergantung dari ukuran dan diameter rantai jangkar maka dipilih bahan hawse pipe dari besi tuang.
Untuk diameter rantai jangkar 46 mm.
Bagian :
 9,0 x d
Ø = 414 mm
 0,6 x d
Ø = 27,6 mm
 0,7 x d
Ø = 32,2 mm
 3,5 x d
Ø = 161 mm
 5,0 x d
Ø = 230 mm
 1,4 x d
Ø = 64,4 mm
 47 x d
Ø = 2162 mm
 37 x d
Ø = 1702 mm

D. Penentuan Chain Locker
Volume chain locker adalah :
Dimana :
Sm = volume chain locker untuk panjang rantai jangkar 1 fathom
d = diameter rantai jangkar dalam inch
= 46/25,4
= 1,81 inch
Panjang rantai jangkar = 440 m , dari GL diketahui 15 fathom = 25 m, maka :
440 m = 264 fathom
Maka volume dari chain locker adalah :
Sm = 264 / 100 x 1,812
= 8,64 m3
 20%, maka :
±Perencanaannya yaitu dengan ditambah volume cadangan
Sm = (20% x 8,64) + 8,64
= 10,3698 m3

Pada chain locker diberi sekat pemisah antara kotak sebelah kanan dan kotak sebelah kiri.
 Perencanaan ukuran chain locker =2,4x2,5x5,05
Ø = 30,3 m3
 Ukuran mud box
Ø =2,4x2,5x0,75 = 4,5 m3

5. Penentuan Tenaga Windlass, Capstan, dan Steering Gear
A. Penentuan Tenaga Windlass
Perhitungan ini berdasarkan pada Practical Ship Building oleh M. Khetagurof
• Gaya tarik cable lifter untuk menarik 2 jangkar adalah :
Tcl = 2,35 ( Ga + Pa x La ) kg Dimana :
Ga = Berat jangkar
= 2100 kg
Tcl = 2,35 (2100 + 48,668 x 60 ) Pa = Berat tiap rantai jangkar
= 11797,118 kg = 0,023 x d2
= 0,023 x 462
= 48,668 kg/m
La = Panjang rantai jangkar yang menggantung
= Diambil 60 m
• Diameter Cable Lift:
Dcl = 0,013 d (m)
= 0,013 x 46
= 0,598 m
•Torsi pada Cable Lifter
cl =
t
=
Dimana : cl
h = 0,9 s/d 0,92
diambil = 0,92


= 3834,06 kgm
• Torsi pada poros motor Windlass
w =
t
Dimana :
Ia =
=
= 115
Maka :
w
t =
= 44,45 rpm Dimana :
 = efisiensi total (0,722 - 0,85)
h
Nm = 523 rpm – 1165 rpm
Va = 0,2 m/s
Maka :
 = 0,75
hDiambil
Nm = 750 rpm
Ncl =
=
= 6,52 kgm

• Daya effective Windlass
Pe =
=
= 46,56 HP
Dari data atas dapat diperoleh data sebagai berikut:
Type Windlaas : EAH - 5
Pulling force : 14,3 kg
Speed : 7,3 m / min
Daya motor : 50 Hp
Berat : 11,2 kg
B. Capstan
• Gaya pada Capstan Barrel
Twb = Pbr / 6 Dimana :
= 17000/6 Pbr = Tegangan putus dari wire roop
= 2833,33 kg = 17000 kg
• Momen pada poros Capstan Barrel
Mr =
=
= 6,44 kgm
= 644 kg.cm Dimana : Dwb = 0,4 m
Ia = 110
a = 0,8
h

Daya effective (Pe)= (Mr x 1000)/975
= (644 x 1000)/97500
= 6,605 kW
= 8,854 HP
Dari Practical Ship Building III b1 (hal 204 - 205), diperoleh data sebagai berikut:
Type Capstan : Type A
Pulling force : 3000 kg
Daya : 16 Hp
Berat : 2000 kg

C. Steering Gear
Luas daun kemudi
A = x [ 1 + 25 ( B/L )2 ]
= x [ 1 + 25 ( 14,03 / 84 )2]
= 7,6995 m2
Luas ballansir
A' = 23% x A
= 23% x 7,6995
= 1,771 m2
Untuk baling-baling tunggal dengan kemudi ballansir
l = 1,8
l = h / b
Dimana : h = Tinggi kemudi
b = Lebar kemudi
h =  x b
l
= 1,8 x b
A = h x b
7,6995 = 1,8 x b x b
= 1,8 x b2
b2 = 42775
b = 2,0682 m
Maka : h = 1,8 x 2,0682
= 3,7228 m
x' = A' / h
= 1,771 / 3,7228
= 0,476 m

•Kapasitas mesin kemudi (power steering gear )
Dasarnya adalah gaya dan momen yang bekerja pada mesin tersebut

• Gaya normal kemudi (Pn)
Pn =
a1,56 x A x Va2 x sin  Dimana :
A = Luas daun kemudi
= 7,6995 m2
Va = 10,8 knots
 =
asin  °35
Pn = 1,56 x 7,6995
°x 10,82 x sin 35
= 803,574 kg

• Moment puntir kemudi (Mp)
Mp = Pn ( x - a ) Dimana :
a = Jarak poros kemudi
= 0,4 m
)
°x = b (0,195 + 0,305 sin35
b = lebar kemudi = 2,0682 m
)
°Maka: x = 2,0682 (0,195 + 0,305 sin 35
= 0,765 m
Mp = 803,574 (0,765 - 0,4)
= 293,3 kgm

• Daya Steering Gear adalah:
D =
=
= 1,64 HP
Dimana :
t/anrs = 1/3 x 
a °= 35 t = 30o
nrs = 1/3 x 35/30
= 0,4
Sg = 0,1 s/d 0,35
= 0,1
•Diameter tongkat kemudi
Menurut BKI 1989:
Dt = 9 x
= 9 x
= 59,785 mm
= 60 mm

6. Penentuan Ukuran Ventilasi
Maksud dan tujuan :
- Untuk menjaga udara didalam ruang muat dalam kapal agar selalu segar dan terasa nyaman.
- Untuk menghindari terjadinya kerusakan dan pembusukan muatan yang ditimbulkan oleh besarnya kelembaman dapat diperkecil.

Dv =  x v x n2
pVRM x n x n1/ 900 x
Dimana :
VRM = Volume ruang muat
V = Kecepatan aliran udara yang masuk lewat ventilator
= 2 s/d 4 m/s
= diambil 4 m/s
n = Banyaknya pergantian udara
- untuk udara masuk n = 15 m/s
- untuk udara keluar n = 10 m/s
n1 = Dencity udara bersih ( kg/m3 )
n 2 = Dencity udara dalam ruangan ( kg/m3 )maka
Maka: n1/n2 = 1

A.PADA RUANG MUAT III
Dv masuk = (1819878 x 15 x 1/( 900 x 3,14 x 4 x 1))
= 1,5863 m3
Dv keluar = (1819,878 x 10 x 1/ (900 x 3,14 x 4 x 1))
= 1,313 m3

B.PADA RUANG MUAT II
Dv masuk = (1840.96 x 15 x 1/ (900 x 3,14 x 4 x 1))
= 1,587 m3
Dv keluar = (1840.96x 10 x 1/ (900 x 3,14 x 4 x 1))
= 1,314 m3

C. PADA RUANG MUAT I
Dv masuk = (1335.84 x 15 x 1/ (900 x 3,14 x 4 x 1))
= 1,37 m
Dv keluar = (1335.8 x 10 x 1/( 900 x 3,14 x 4 x 1))
= 1,117


PERHITUNGAN TANGKI-TANGKI

1. Tangki Ballast
Berdasarkan buku “Lectures on Ship design and Ships Theory”, berat air ballast adalah antara 10 % s.d 15 % dari displacement kapal. Pada perencanaan ini, diambil sebesar 11 % dari displacement kapal.
(Herald Poehl, LECTURE ON SHIP DESIGN AND THEORY)
 =
D 4597.832 ton.
Maka berat Ballast adalah :4597.832×0.15 = 689.67 ton
Dan Volumenya adalah : 689.67/ 1,025 = 672.85 m3

Perhitungan tangki Heavy Fuel Oil Tank (HFO)
Volume tangki Heavy Fuel Oil Tank (HFO) terletak antara fr. 26 – fr. 33
Heavy oil tank h 2.1

luasan fs Σfs × luasan
6.48 1 6.48
7.61 4 30.44
8.69 1 8.69
Σ1 = 45.61

volume = 1/3×h×Σ1
31.927 m³


Perhitungan tangki Diesel Oil Tank (DOT)
Volume tangki Diesel Oil Tank (DOT) terletak antara fr. 34 – fr. 36
diesel oil tank h 0.6

luasan fs Σfs × luasan
8.98 1 8.98
9.24 4 36.96
9.46 1 9.46
Σ1 = 55.4

volume = 1/3×h×Σ1
11.08 m³

Perhitungan tangki ballast pada double bottom
A. Volume tangki ballast IV
Volume tangki ballast III terletak antara fr. 37– fr. 57
BALLAS 4 h 6

luasan fs Σfs × luasan
4.1 1 4.1
5.32 4 21.28
6.48 1 6.48
Σ1 = 31.86

volume = 1/3×h×Σ1
63.27 m³

B. Volume tangki ballast III
Volume tangki ballast II terletak antara fr. 57 – fr. 79
BALLAS 3 h 6.6

luasan fs Σfs × luasan
12.32 1 12.32
12.21 4 48.84
12.25 1 12.25
Σ1 = 73.41

volume = 1/3×h×Σ1
161.502 m³

C. Volume tangki Ballast II
Volume tangki ballast I terletak antara fr. 79 – fr. 100


BALLAS 2 h 6.3

luasan fs Σfs × luasan
12.25 1 12.25
11.41 4 45.64
9.53 1 9.53
Σ1 = 67.42

volume = 1/3×h×Σ1
141.582 m³


D. Volume tangki Ballast I
Volume tangki ballast I terletak antara fr. 100 – fr. 123
BALLAS 1 h 6.9

luasan fs Σfs × luasan
9.53 1 9.53
6.68 4 26.72
2.36 1 2.36
Σ1 = 38.61

volume = 1/3×h×Σ1
88.803 m³

Sehinga total volume tangki ballast di double bottom adalah :
V = V IV + V III +V II +V I m3
V = 63.27+161.504+141.52+8.803 =455.097 m³
Karena kontruksi dasar ganda, maka dikoreksi dengan ditambah 2 %
V = 455.097+2%455.097
V = 464.19 m³
Jadi volume tangki ballast pada double bottom dapat memenuhi kebutuhan untuk ballast.

BAB VII
KESIMPULAN

Setelah menyelesaikan Tugas Rencana Umum ini dapatlah diambil kesimpulan yang perlu diperhatikan :
1. Ruang merupakan sumber pendapatan, sehingga diusahakan kamar mesin sekecil mungkin tetapi jangan sampai mengurangi efektifitas dari mesin, agar didapat volume ruang muat yang lebih besar.
2. Penentuan jumlah ABK seefisien dan seefektif mungkin dengan kinerja yang optimal pada kapal agar kebutuhan ruangan akomodasi dan keperluan lain dapat ditekan.
3. Perencanaan Ruang Akomodasi dan ruangan lain termasuk kamar mesin dilakukan dengan seefisien dan seefektif mungkin dengan hasil yang optimal.
4. Pengaturan sistem yang secanggih dan seoptimal mungkin agar mempermudah dalam pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan, pemakaian ruangan yang kecil dan mempersingkat waktu berthing kapal dipelabuhan bongkar muat.
5. Dalam pemilihan Mesin Bongkar Muat dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa semakin lama kapal sandar dipelabuhan bongkar muat semakin besar biaya untuk keperluan tambat kapal.

Senin, 09 Juni 2014

Makalah Pemasaran (produk)

Makalah Pemasaran (produk)












BAB I
PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN PRODUK
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi.

1.2 TINGKAT PRODUK
Perencanaan produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti ( core product ), yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan : Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli? Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang akan disediakan produk ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama merek, dan kemasan.
Akhirnya, perencanaan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.

1.3 KLASIFIKASI PRODUK
Produk dan jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakan yaitu produk konsumen ( consumer products ) dan produk industri ( industrial products ). Dalam definisi secara luas,produk juga meliputi entitas yang dapa dipasarkan seperti organisasi, orang, distribusi, serta ide.
 Produk Konsumen
Produk konsumen adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari ( convenience products ), produk shopping ( shopping products ), produk spesial ( specialty products ), sera produk yang tidak dicari ( unsought products ). Produk ini berbeda dalam cara pembelian konsumen, dan oleh karena itu rodk ini pun berbeda dalam cara pemasarannya.
a. Produk sehari-hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam membandingkan dan membeli. Misalnya, sabun, permen, koran, dan fast food.
b. Produk shopping ( shopping products ) adalah produk dan jasa konsumen yang jarang dibeli, sehingga pelanggan membandngkan kecocokan, kualitas, harga, dan gayanya dengan cermat. Contohnya mebel, pakaian, mobil bekas, peralatan rumah tangga utama, serta jasa hotel dan motel.
c. Produk spesial ( specialty products ) adalah produk konsumen dengan karateristik unik atau identifkasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Misalnya, merek serta jenis mobil tertentu, peralatan fotografi yang mahal dan sebagainya.
d. Produk yang tdak dicari ( unsought products ) adalah produk konsumen d mana keberadaannya tdak diketahui, atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terfikir oleh mereka untuk membelinya. Sebagian besar inovasi baru yang yang penting tidak dicari ( unsought ) sampai konsumen menyadarinya lewat iklan.

 Produk Industri
Produk industri ( industrial products ) adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Jadi perbedaan antara produk konsumen dengan produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi :
a. Bahan dan suku cadang
b. Barang modal
c. Perlengkapan dan jasa.

1.4 LINI PRODUK
Lini Produk merupakan strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Lini Produk menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga.
Line dept ( kedalaman lini ) mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini. Line consistency ( konsistensi lini ) mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini) mengacu pada presentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari seberapa kecil produk dalam satu lini.
Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut witdh of product mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.
Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya disebut sebagai trading down.
Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.
Price Lining adalah kegiatan dimana orang menggunakan batasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasanya digunakan oleh toko yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya misalnya toko serba lima ribu dimana seluruh barang yang dijual toko tersebut berada dalam kisaran harga lima ribu.

Keputusan Lini Produk
Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama ( mirip ), dijual kepada kelompok pelanggan yabg sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau memiliki kisaran harga tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif yang berbeda.
1. Analisis lini produk
Manajer lini perlu mengetahui penjualan dan laba dari setiap barang yang ada dalam lininya dan bagaimana lini produknya jika dibandingkan dengan lini produk pesaing.
a. Penjualan dan Laba Lini Produk
Manajer lini produk perlu mengetahui presentase dari penjualan dan laba yang disumbangkan oleh setiap barang (item) dalam lini.
b. Profil Pasar Lini
Manajer lini produk perlu meninjau bagaimana lini produk tersebut diposisikan terhadap lini produk pesaing.
2. Panjang Lini Produk
Masalah yang dihadapi oleh manajer lini produk adalah menentukan panjang lini produk yang optimal. Lini produk dikatakan terlalu pendek jika manajer dapat meningkatkan laba dengan menambah barang, lini produk disebut terlalu panjang apabila manajer dapat menaikkan laba dengan mengeluarkan barang dari lini produk.
Perusahaan dapat memperbesar panjang lini produknya melalui dua cara, yakni dengan memperlebar lini ( line streching ) dan dengan menambahakan barang ke dalam lini ( line filling ).
3. Keputusan Melebarkan Lini
Setiap lini produk perusahaan meliput bagian tertentu dari keseluruhan bagian yang mungkin diliput. Perusahaan dapat melebarkan lininya ke bawah, ke atas atau keduanya.
1) Pelebaran ke bawah (downward strecht)
Banyak perusahaan mula-mula berada pada bagian atas pasar (produk yang ditawarkan berharga mahal) dan kemudian melebarkan lininya kebawah ( ke bagian yang berharga lebih murah ).












Perusahaan mungkin melakukan pelebaran ke bawah karena alasan-alasan berikut
- Perusahaan yang diserang oleh pesaing pada segmen atas dan hendak melancarkan serangan balasan dengan menyerbu segmen bawah yang dikuasai pesaing tersebut.
- Perusahaan merasakan adanya perlambatan pertumbuhan pada segmen atas.
- Perusahaan mula-mula memasuki segmen atas untuk membanagun citra kualitas dan berekspansi ke segmen bawah.
- Perusahaan menambahkan barang untuk segmen bawah (low-end unit) untuk menutup atau mengisi kekosongan penawaran di pasar, yang kalau hal itu tidak dilakukan, akan mebarik minat pesaing baru.
2) Perlebaran ke atas ( upward strecht )
Perusahaan-perusahaan disegmen bawah mungkin berfikir untuk memasuki segmen atas. Mereka mungkin tertarik dengan tingkat pertumbuhan dan margin yang lebih tinggi, atau oleh terbukanya kesempatan untuk mempromosikan diri mereka sebagai pemanufaktur yang melayani semua lini.













3) Pelebaran dua arah ( two-way strecht )
Perusahaan yang melayani pasar menengah mungkin memutuskan untuk memperlebar lininya ke dua arah.











1.5 BAURAN PRODUK
Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan dijual tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu. Suatu bauran produk perusahaan memiliki 4 dimensi penting yaitu : luas, panjang, kedalaman, dan konsistensi.
a. Luas bauran produk berhubungan dengan sejumlah lini produk berbeda yang ditawarkan perusahaan.
b. Panjang bauran produk berhubungan dengan banyaknya jenis barang yang dibuat dalam lini produknya.
c. Kedalaman bauran produk berhubungan dengan sejumlah versi yang ditawarkan masing-masing produk dalam lini.
d. Konsistensi bauran produk berhubungan dengan seberapa erat hubungan berbagai lini produk dalam pemakaian akhir, kebutuhan produksi, saluran distribusi, atau beberapa hal lain.

Dimensi bauran produk ini memberikan kemudahan untuk menentukan strategi produk. Perusahaan dapat meningkatkan bisnisnya dalam 4 cara, yaitu ;

a. Perusahan dapat menambah lini produknya.
b. Perusahaan memperpanjang lini produk yang sudah ada dengan yang lebih lengkap.
c. Perusahaan menambah keragaman tiap produknya sehingga memperdalam bauran produk.
d. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi lini produknya, tergantung apakah perusahaan ingin memiliki reputasi kuat dalam satu bidang atau dalam beberapa bidang.








BAB II
PEMBAHASAN

Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan dijual tertentu.
PT. Bank Rakyat Indonesia Terbuka mempunyai product mix sebagai berikut :

Lini Produk
SIMPANAN Tabungan Simpedes, BritAma, Tabungan Haji
Giro GiroBRI Rupiah , GiroBRI Valas
Deposito DepositoBRI Rupiah, Deposito On Call (DOC), Deposito BRI Valas
PINJAMAN Mikro Kupedes
Retail KMK, KI, KRETAP, KRESUN, KKB
Pinjaman Menegah Agrobisnis, Bisnis Umum
Program KPR-KPR Bersubsidi
KUR BRI -

Produk Line adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama (mirip), dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau memiliki kisaran harga tertentu. Setiap lini produk biasanya dikelola eksekutif yang berbeda.
PT. Bank Rakyat Indonesia Terbuka mempunyai Product Line sebagai berikut :
• Produk Lini dari tabungan adalah Simpedes, BritAma, Tabungan Haji
• Produk Lini dari giro adalah GiroBRI Rupiah , GiroBRI Valas
• Produk Lini dari deposito adalah Deposito On Call (DOC), Deposito BRI Valas , DepositoBRI
Rupiah
• Produk Lini dari mikro adalah kupedes
• Produk Lini dari retail adalah KMK, KI, KRETAP, KRESUN, KKB
• Produk Lini dari pinjaman menengah adalah Agrobisnis, Bisnis umum
• Produk Lini dari program adalah KPR-KPR Bersubsidi



LINI PRODUK
Setiap lini produk perusahaan meliput bagian tertentu dari keseluruhan bagian yang mungkin diliput. Perusahaan dapat melebarkan lininya ke bawah, ke atas atau keduanya.
PT. Bank Rakyat Indonesia Terbuka merupakan perusahaan yang melebarkan lininya keatas karena melihat adanya peluang untuk menarik nasabah agar mendapatkan tingkat pertumbuhan dan margin yang lebih tinggi, atau terbukanya kesempatan untuk mempromosikan diri mereka sebagai pemanufaktur yang melayani semua lini. Produk yang sudah ada adalah BRItama.














( Gambar pelebaran lini keatas yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk )

Tabungan BRI BritAma adalah Tabungan BRI yang penyetoran dan pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun jumlahnya selama saldo mencukupi. BritAma dengan fasilitas ATM BRI Classic merupakan produk yang sudah ada, PT. Bank Rakyat Indonesia Terbuka melebarkan lini produk keatas dengan mengeluarkan BritAma dengan fasilitas ATM BRI Gold. Pada umumnya, fasilitas yang dinikmati oleh nasabah BritAma dengan fasilitas ATM BRI Classic dan nasabah BRItama dengan fasilitas ATM BRI Gold adalah sama, yaitu:

a. Bisa dipergunakan sebagai jaminan kredit bank, sesuai ketentuan.
b. Fasilitas Standing Instruction ( Transfer Dana Otomatis )
1. Automatic Funds Transfer ( AFT )
2. Account Sweep
c. Automatic Grab Fund
d. Kartu BRI bisa dipergunakan selain di ATM BRI, juga dapat dipergunakan pada jaringan ATM Link, Bersama, Prima, Bank Card, dan Cirrus.
e. Kartu BRI dapat digunakan melalui merchant yang berlogo Bank BRI, Maestro, dan Indopay dengan otorisasi PIN, serta merchant berlogo Master Card dengan otorisasi Tanda Tangan
f. Transaksi Phone Banking
g. Layanan informasi dan traksaksi perbankan selama 24 jam
h. Transaksi Mobile Banking
i. Transaksi perbankan selama 24 jam melalui :
1. SMS Banking
2. m-ATM Bersama

Keuntungan Tabungan BritAma :
a. Real Time Online
b. Dapat bertransaksi (setor/ambil) di lebih 2000 unit kerja BRI
c. Mendapatkan buku tabungan untuk memudahkan memonitor dan mengelola dana.
d. Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program undian berhadiah,
e. Mendapatkan bunga harian, aman, dan dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan
f. Gratis Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident)
g. Dengan ketentuan saldo mengendap minimal Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Bila terjadi klaim, pertanggungan yang diberikan sebesar 250% dari saldo akhir atau maksimal Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), dan ketentuan lain yang berlaku.
h. Bisa bertransaksi antar unit kerja (TAC) di KC/KCP/BRI Unit Online yang tersebar diseluruh Indonesia
i. Mendapatkan Kartu BRI yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Kartu Debit dengan aksesibilitas tinggi, serta berfungsi sebagai alat registrasi Phone Banking dan SMS Banking

Transaksi yang dapat dilakukan dengan kartu BRI :
a. Penarikan tunai
b. Transfer antar rekening
c. Pembelian pulsa isi ulang
d. Pembayaran tagihan selular
e. Pembayaran kredit tanpa agunan/Personal Loan
f. Pembayaran Universitas Terbuka
g. Pembayaran tagihan telpon rumah
h. Pembayaran tagihan PLN
i. Pembayaran tagihan motor

Berikut adalah tabel perbandingan antara BRItama dengan fasilitas ATM BRI Classic dan BRItama dengan fasilitas ATM BRI Gold.



PT. Bank Rakyat Indonesia Terbuka telah melakukan strategi produk dengan pelebaran lini keatas, hal ini dapat dilihat dari :
• Setoran awal yang lebih tinggi
• Limit penarikan tunai per hari yang lebih tinggi
• Limit belanja di merchant per hari yang lebih tinggi
• Biaya bulanan yang lebih tinggi
• Saldo minimum-tidak diblokir yang lebih tinggi





BAB III
KESIMPULAN

Lini produk adalah sekelompok produk yang saling terkait karena melakukan fungsi yang sama ( mirip ), dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, atau memiliki kisaran harga tertentu.
Bauran produk ( product mix ) adalah rangkaian dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan oleh penjual tertentu. Bauran produk Terdiri dari semua lini produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu.
PT. Bank Rakyat Indonesia Terbuka merupakan perusahaan yang melebarkan lininya keatas karena melihat adanya peluang untuk menarik nasabah agar mendapatkan tingkat pertumbuhan dan margin yang lebih tinggi.
Tabungan BritAma dengan fasilitas ATM BRI Classic merupakan produk yang sudah ada, PT. Bank Rakyat Indonesia Terbuka melebarkan lini produk keatas dengan mengeluarkan BritAma dengan fasilitas ATM BRI Gold. Pada umumnya, fasilitas yang dinikmati oleh nasabah BritAma dengan fasilitas ATM BRI Classic dan nasabah BRItama dengan fasilitas ATM BRI Gold adalah sama. Perbedaannya adalah dapat dilihat dari Setoran awal yang lebih tinggi, Limit penarikan tunai per hari yang lebih tinggi, Limit belanja di merchant per hari yang lebih tinggi, Biaya bulanan yang lebih tinggi, Saldo minimum-tidak diblokir yang lebih tinggi.

Klasifikasi produk konsumen

 


Klasifikasi produk konsumen

CONVENIENCE PRODUCT

      Convenience product  yaitu suatu strategi yang di terapkan sebuah perusahaan dalam hubungannya dengan masalah kepuasan maupun kenyamanan suatu produk yang di pasarkan oleh perusahaan dengan pembanding dan upaya yang minimum.artinya yaitu barang tersebut biasanya harganya rendah dan ketersediaan tersebar luas,termasuk di dalamnya sabun,permen,dan koran.


SPECIALTY PRODUCT

      Produk spesial adalah produk konsumen dengan ciri unik atau identitas merek untuk mana selompok pembeli tertentu bersedia untuk melakukan upaya khusus,termasuk merek dan tipe mobil,alat foto yang mahal,dan pakaian pria buatan khusus.
contohnya, sebuah Rolls Royce yaitu suatu produk istimewa karena biasanya pembeli bersedia bepergian jauh untuk membelinya.



SHOPPING PRODUCT

      Produk belanjaan adalah produk konsumen yang kurang peminatnya,dimana pelanggan membandingkan kenyaman, mutu, harga, dan gaya.bila membeli produk belanja, konsumen memerlukan banyak waktu dan upaya mencari informasi dan membanding-bandingkan.
Contohnya furniture, busana, mobil bekas, dan alat-alat penting.


UNSOUGHT PRODUCT

       Produk tak di cari adalah produk yang tidak  di kenal atau kalaupun di kenal biasanya orang tidak berfikir untuk membelinya. kebanyakan penemuan baru produk tidak di cari sampai konsumen menjadi sadar oleh iklan dari produk itu.
contoh klasik tentang produk tak di cari adalah asuransi dan donor darah.sesua dengan sifatnya,memerlukan banyak iklan, penjualan personal dan upaya penjualan lain.

Kamis, 05 Juni 2014

KOMUNIKASI



Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.
New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang “receiver” (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh “source” (komunikator).
William J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Posted: Maret 30, 2012 in Uncategorized
0
Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek . unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi.
  1. Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
  2. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi (Hafied Cangara, 2008;22-24).
  3. Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
  4. Penerima, Penerima adalah  pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
  5. Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan (Hafied Cangara, 2008;22-27).

Jenis - Jenis Komunikasi

1. KOMUNIKASI MENURUT CARA PENYAMPAIAN
Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena manusia selain mahluk individu juga sekaligus mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.
Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara penyampaian informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :
a. Komunikasi Lisan
       Komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
       Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.

b. Komunikasi Tertulis
Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
  • Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
  • Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
  • Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
  • Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu juga resiko dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya aman, mudah dimengerti dan menimbulkan pengertian yang berbeda dari yang dimaksud.

2. KOMUNIKASI MENURUT KELANGSUNGANNYA
Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut :
l. Komunikasi Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.
2. Komunikasi Tidak Langsung
Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.

3. KOMUNIKASI MENURUT PERILAKU
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi :
l. Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
2. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.

3. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.

Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.

4. KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
  • Pidato
  • Ceramah
  • Memberi prasaran
  • Wawancara
  • Memberi perintah atau tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian pula kemafipuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.

5. KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUP
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:
l. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
  Komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
  Komunikasi Diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang - orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.

2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
  • Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
  • Konperensi pers( press release )
  • Siaran televisi, radio, dan sebagainya
  • Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat pengertian,kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

6. KOMUNIKASI MENURUT ALIRAN INFORMASI
Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :

  1. Komunikasi satu arah ( simplex )
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (one way communication ). Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak atau darurat atau yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan.
  1. Komunikasi dua arah ( duplex )
Komunikasi yang bersifat timbal balik ( two ways communication ). Dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman.
  1. Komunikasi ke atas
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
  1. Komunikasi ke bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
  1. Komunikasi ke samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

7. KOMUNIKASI MENURUT JARINGAN KERJA
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan terlaksana menurut sistem yang ditetapkannya dalam jaringan kerja. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
         Komunikasi jaringan kerja rantai
Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
         Komunikasi jaringan kerja lingkaran
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dan merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.
         Komunikasi jaringan bintang
Komunikasi ini terjadi melalui satu'sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

8. KOMUNIKASI MENURUT PERANAN INDIVIDU
Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
         Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain.
         Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas.
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
         Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi ini individu berperanan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

9. KOMUNIKASI MENURUT JUMLAH YANG BERKOMUNIKASI
Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat clan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut :
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan diri-sendiri baik disadari atau tidak, misalnya berpikir.
Komunikasi Perseorangan (Interpersonal/antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan.

10. DARI SEGI KEMASAN PESAN
komunikasi dapt dilakukan secara verbal (dengan berbicara) atau dengan nonverbal (diwakili bahasa isyarat).Komunikasi verbal : diwakili dalam penyebutan kata-kata,yang pengukapannya dapat dengan lisan atau tertulis.Komunikasi non verbal : terlihat dalam ekspresi atau mimik wajah,gerakan tangan,mata dan bagian tubuh lainnya.

Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai berikut :
  1. The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan.
  2. The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan.
  3. The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difokuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain.

Fungsi Komunikasi Menurut Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2005 : 5) mengutip fungsi komunikasi menurut Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson:
  1. Untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi.
  2. Untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.

Manfaat Komunikasi

Fungsi dan Manfaat Komunikasi menurut Alo Liliweri (2007 ; 18), secara umum ada lima kategori fungsi utama komunikasi dan Manfaat Komunikasi diantaranya :
  1. Sumber atau pengirim menyebarluaskan informasi agar dapat diketahui penerima (informasi / to inform), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada orang lain, artinya diharapkan dari penyebarluasan informasi itu para penerima informasi akan mengetahui sesuatu yang ingin dia ketahui.
  2. Sumber menyebarluaskan informasi dalam rangka mendidik penerima (pendidikan / to educate), fungsi utama dan pertama dari informasi adalah menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi yang bersifat mendidik kepada orang lain, artinya dari penyebarluasan informasi itu diharapkan para penerima informasi akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang ingin dia ketahui.
Manfaat Komunikasi menurut MacBride (1977) editor buku Many Voices One World, diuraikan bahwa apabila komunikasi di pandang dari arti yang lebih luas, maka fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
  1. Fungsi Informasi ; yaitu pengumpulan, penyampaian, pemrosesan, penyebaran berita, data gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi.
  2. Fungsi sosialisasi : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif, yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif didalam masyarakat.
  3. Fungsi motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya.
  4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik.
  5. Fungsi pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan ketrampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
  6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan masa lalu perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang.
  7. Fungsi hiburan : penyebarluasan sinyal atau lambang-lambang, simbol-simbol, suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, dan lain sebagainya.
  8. Fungsi integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompokman individu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar mereka saling kenal dan mengerti, menghargai kondisi, pandangan dan keinginan orang lain ( Effendy, 2002:27-28 ).